Berhenti bermain bersama waktu
Hari-hari yang berpendar redup silih berganti dengan kemilau terang Menapak-napak belukar, mencoba mencari-cari ujung jalan. Kias-kias kata penuh makna nan pernah dilontar tentang bait-bait penjinakan liarnya waktu. Seolah tak mampu menggerakkan jiwa untuk bekerja lebih keras. Seolah tak kuasa mendorong diri untuk berproses lebih cepat. Hingga ia, makin membuat diri menunduk ke bawah, menatap sendu bayang diri dengan malu. Tapi, kadang memang diri perlu dipaksa agar tak lama larut bermain-main bersama waktu. Agar tak berlama bermanja-manja dengan fatamorgana lapangnya waktu Yang sejatinya adalah sempit. Paksa diri bukan... bukan untuk bekerja lebih keras Bukan untuk berproses lebih cepat. Tapi paksa diri untuk segera berhenti bermain dan memulakan kembali perjuangan. Paksa diri untuk menyudahi menyuruk dibalik bayang-bayang paksa diri dengan Basmallah, menyebut nama Allah untuk segera memulai usaha menuntaskan tulisan demi tulisan dalam lembaran perjuangan. Ya, saat in...