Berhenti bermain bersama waktu
Hari-hari yang berpendar redup
silih berganti dengan kemilau terang
Menapak-napak belukar,
mencoba mencari-cari ujung jalan.
Kias-kias kata penuh makna nan pernah dilontar
tentang bait-bait penjinakan liarnya waktu.
Seolah tak mampu menggerakkan jiwa untuk bekerja lebih keras.
Seolah tak kuasa mendorong diri untuk berproses lebih cepat.
Hingga ia, makin membuat diri menunduk ke bawah,
menatap sendu bayang diri dengan malu.
Tapi, kadang memang diri perlu dipaksa
agar tak lama larut bermain-main bersama waktu.
Agar tak berlama bermanja-manja dengan fatamorgana lapangnya waktu
Yang sejatinya adalah sempit.
Paksa diri bukan... bukan untuk bekerja lebih keras
Bukan untuk berproses lebih cepat.
Tapi paksa diri untuk segera berhenti bermain
dan memulakan kembali perjuangan.
Paksa diri untuk menyudahi menyuruk dibalik bayang-bayang
paksa diri
dengan Basmallah, menyebut nama Allah
untuk segera memulai usaha menuntaskan
tulisan demi tulisan dalam lembaran perjuangan.
Ya, saat ini,
jangan dulu memaksa diri untuk bekerja lebih keras.
jangan dulu memaksa diri untuk berproses lebih cepat.
sabar.
saat ini paksa diri dulu untuk segera berhenti bermain dalam ilusi
dan mulai segera bergerak.
ya mulai saja dulu, mulai saja dulu
mulai saja lagi.
Insya Allah, everything will be ok.
Komentar
Posting Komentar