Selayang Rindu sang Anak Bujang

Mereka yang tidak begitu rusuh berjauh jarak dengan ayah. 
Karena telah terlatih oleh waktu dan keadaan. 

Tapi kali ini adalah durasi terlama perpisahan fisik. 
Hingga gelagat tak lagi dapat menepis bukti nyata kerinduan. 
Alam bawah sadar sudah tak tahan lagi untuk memercikkan pendar-pendar cintanya. 

Tatapan-tatapan sendu dibalik layar kaca. 
Celetuk-celetuk tanya polos
Yang menggelitik relung hati. 

"Abi, adek ada buah pir"
"Abi juga ada buah pir di rumah."
"Kok ada di rumah kata abi, rumah abi kan disini"
Dugh... Karena bagi mereka "rumah" adalah tempat yang biasa kami tempati bersama, di maharani. 

"Abi lagi dimana tu? "
"Iya ni abi lagi di kampus"
"Mengapa abi lama di kampus? "
Dugh... Karena bagi mereka "kampus" Adalah tempat kerja abi dan ummynya yg diada di air tawar. Tempat ia sesekali berkunjung san bermain. 

"Abi apakah seru di australinya? "
Mungkin ia tak habis fikir, kenapa abinya lama sekali. Karena baginya mungkin bisa berlama-lama mengerjakan sesuatu pastilah itu seru. Nak, saat dirimu besar nanti, akan tahu bahwa kadang tak semua yg dikerjakan dengan lama itu seru. 

"Abi ganteng"
Ini nih... Tiba-tiba diucapkannya. Jarang-jarang. 

Ah... 
Bismillah
Abi akan berjihad untuk berkumpul kembalj dengan segera. 

Doakan ya sayang

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selalu hadir, selalu turut, selalu ada

Tetap indah bersemi mekar

Teman sendu mujahid sunyi