Postingan

Menampilkan postingan dari 2012

senyap

senyap yang bermain dengan awan menggumpal-gumpal menutup cahaya sinar dalam diam. untuk sebuah rindu yang dikekang oleh jarak dan sebuah keyakinan bahwa hidup ini indah.

Sunyi. Terus?? Wow??

sunyi... malam yang terasa sedikit lebih kelam terasa sedikit lebih dingin tak ada yang lebih berat selain sebuah pengacuhan tapi kita dibesarkan dalam ketegaran disuapi dengan ketekunan dan di dongengkan dengan epik-epik heroik Maka... akan kah engkau berkata : Ya sudahlaah??? wah wah... Tak semudah itu kawan!!! ^_^

tawakkal

we just have to try hard and do the best.  then let HE finish it in HIS way.  insya Allah that is the best one.  altough we can't understand yet

mengendarai angin

ingin mengendarai angin melintasi batasan langit biru menemui awan dan bercerita padanya tentang banyak hal... tentang mimpi. serta menanti malam dan menitipkan cita di kaki bintang biar saat menatap langit malam nanti yg berpendar cahaya aku terpacu untuk giat berusaha sebab citaku masih menggantung di kaki bintang nan tinggi. merestorasi diri... berbekal mozaik-mozaik kehidupan yang telah berlalu menjadikan pengalaman sebagai pijakan melangkah ke hari esok membuat mimpi dan harapan sebagai daya pikat untuk melangkah dan ketundukan sebagai lentera kehidupan ya rabb... bimbinglah hati dan jiwa ini untuk selalu dalam jalan Mu

berselimut debu

berselimut debu dalam hening yang membungkam pandangan dengan mata memejam bermohon untuk sebuah ketegaran memapah diri mencoba untuk teguh dari kegoyahan akibat khilaf yg disemai menghimpun cinta untuk terus berbuat yg terbaik walau sesak di dada walau berat dipundak namun tangan akan tetap dikepal dan takbir akan tetap kuteriakkan ke ujung Angkasa

Suasana pencerahan hati

suasana pencerahan hati menguntaikan syukur sepenuh ketundukan mengepal tangan dan meluruskan pandangan menyimpul semangat juang dan menghimpun tenaga.. membisikkan pada semilir angin menyampaikan pada teriknya matahari siang menyatakan pada semua... bahwa tiada kata henti bahwa tidak boleh ada putus asa.

senandung mulut yang terkatup

senandung di mulut yang terkatup mengalun syahdu mengantarkan persembahan penghambaan menilik kembali arti hidup dan mencoba memaknai anugrah aura kemilau mencahayai keteduhan jiwa melesatkan puja dan puji pada pemilik semesta tertunduk dalam diam untuk kata yang tak terucap hanya dengan ekspresi yang minta ditafsir oleh para pujangga menceritakan kisah hidup anak manusia

Hari-hari terindah

Gambar
Hari-hari terindah bersama para pejuang kehidupan Menyusuri lorong pengabdian Menapaki hamparan luas Dengan semilir angin yang menyepoi Dan gelegar riak ombak yang menghempas Ke tepian hati Dengan lantunan penghambaan Di setiap helaan nafas Mengantar hari beranjak pergi Dan Subhanallah Hari-hari ini sungguh berarti Kalaupun belum sempurna Insya Allah esok kita akan berjuang kembali Hingga sampai tiada lagi hari esok.. Teruntuk saudaraku pengurus HIMATIKA UNP periode AKRAB 2009-2010 Love you so much karena Allah. Kursi antik di sekretariat himatika unp. 20 Maret 2010 Ronal Rifandi

gemericik air

gemericik air mengguyur bumi membasuh butiran-butiran tanah mencuci daun-daun segar mengairi relung-relung sempit lorong kehidupan pesona lembut angin malam menerpa kuncup bunga bergoyang gontai meliuk-liuk tak berhingga dan bintangpun membisikkan kata cintanya mengangkasa tinggi pada Rabb pemilik semesta

serangkai seroja

serangkai seroja mempersembahkan semerbak wangi menggiring pengelana kehidupan ke batas ruang dan waktu menemani diri bermuhasabah di sela-sela hujan yang merintik deras riuh semarak hari dengan senyuman yang merekah kejumawaan bermain di awang-awang bergurau bersama semilir angin membawa butiran-butiran semangat ke haribaan hati membuncah rasa tak terbendung berdegup simfoni menikmat rasa penuh cinta rasa pemenuh dahaga jiwa pada dekapan malam yang menggulita dan jenak waktu yang berlalu dalam renungan di sela rintik hujan akupun sadar bahwa kau masih ada saudaraku...

Jika masih ada hari esok

Gambar
selaksa remuk redam membungkam gemuruh tabuh kelelahan jiwa mencoba berdamai dengan semarak hari yang bergolak menyiramkan tetesan sisa semangat pada puncak ubun-ubun hingga lekuk tengkuk yang tertekuk terbasahi.. meluruhkan debu-debu keangkuhan melepas pongah terbang hilang lumat dilebur kehampaan hingga tiada lagi tenaga untuk menatap angkasa dan biarkanlah terpekur untuk sesaat lalu kembali menyusun mozaik-mozaik kesadaran hati erlahan menghimpun asa hingga esok saat mentari mengintip raga ini telah siap menempuh lagi liku panjang kehidupan insya Allah.. jika masih ada hari esok

Nafas Untuk Ibadah

Gambar
cobalah hayal... diri berjalan telusuri garis pantai nan berliku merenungi... titik-titik waktu lalu renungi, timbangi! selaksa kebaikan atau hanya nista? yang telah kita persembahkan untuk kehidupan. dapat ku dan kau pastikan durasi renungan itu tidaklah sebanding dengan titian garis pantai yang ada terlalu panjang memang! kini belajarlah tuk gapai tekad, bahwa nafasmu hanya untuk ibadah! (di buat saat sma. alhamdulillah dimuat di majalah Tasbih no 40 bulan apr-mei 2005)

Lamunan Pengangguran

kenapa hari-hari kulewati bagai kura-kura merangkak ke tepi pantai andai saja hari ini laksana kilatan cahaya petir berlalu lebih cepat untuk kembali merebahkan raga di bawah cahaya bulan dan bintang untuk hadapi hari esok yang kupastikan.... akan lebih membosankan karena aku hanya menunggu..

Burung Kecil

mencicit sendu dalam sangkarnya hasrat lepas ke alam raya tapi di mana keberanian? ia mencicit ingin bertanya adakah dunia luar mau menerimanya lalu ia kembali mencicit lebih keras dan lebih keras lagi tapi tetap saja ia masih terkurung dalam belenggu kecemasan akan masa depannya waktu terus berlalu mentari kian lama kian redup ingin plang ke peraduannya tapi si pipit masih mencicit tak tahu apa yang harus ia perbuat akan datang seorang yang berhati mulia atau seekor anjing yang akan mengejeknya dan siap memangsa jika lepas? berusahalah pipit kecil jalani harimu menuju senja dengan ketabahan surgawi percayalah... masih ada yang sayang dirimu, tapi siapa???

semangat pagi

menghirup segarnya pagi meninggalkan gelungan tempat meringkuk memapah diri bangkit dan mengais nafas menolak takluk pada hamparan fana yang menggiur embun menetes pelan berkhidmad dengan nuansa terbuai ceracau burung-burung kecil berkilau diterpa mentari ufuk suara hening jiwa bermunajat menguntai rindu pada relung hati hingga terkuak tabir cinta menyonsong hari melangkah pergi menapaki langkah penuh harap berderap melintas cadas-cadas cobaan merentang sayap dan bersiap terbang dan lalu... lepas landas terbang melanglangbuana  mengitari langit  menyeruak di sela-sela awan bermain-main dengan angin yang menyepoi hmmm... imajinasi pagi membawa jiwa larut dalam cercahan kebebasan  hanyut dalam harap tak bertepi menggontai kesana dan kemari.... tapi TIDAK! wahai hati kembalilah ke bumi! pulanglah keharibaan jiwa. jangan biarkan ia kosong merana sendiri menguak misteri kehidupan wahai hati tataplah...

karena hidup ini keras

Disebuah sudut sore yang kelam dan kelabu, menikmati detak guntur yang mengguruh mencoba menyapih angin sepoi dari sela-sela hujan yang merintik entahlah... begitu banyak mimpi namun rerantai itu masih membayang karena hidup ini keras. semua tentu akan menemui jalannnya masing-masing dan pada suatu titik mimpi akan bertemu dengan indahnya realita hanya dengan jembatan bernama  Usaha... Oh bukann... bukan usaha, tapi PERJUANGAN!!!, perjuangan yang disetiap jengkal jalannya disertai dengan DOA. karena hidup ini keras

Bismillahirrahmanirrahiim

Judul di atas adalah kata pertama yang dituliskan di blog ini. Dengan harapan kehadirannya akan berguna untuk lebih mendekatkan diri kepada Sang Maha Kasih dan Maha Penyayang. Karena bukankah kita hidup hanya untuk menghamba kepadaNya Bukan.. :D Hmm... Avonturen... Petualangan. Selamat menikmati. Mungkin saja isinya berasala dari pengalaman penulis sendiri, bisa saja disadur dari pengalaman orang lain. Dah bahkan mungki hanya pengejawantahan dari imajinasi-imajinasi yang ada pada kepala saya.. whateverlah.. yang penting enjoy. :D