dalam lantunan syair ketidak pastian mengernyitkan mata silau diterpa kerlip gemerlap simfoni dunia menata noktah-noktah warna nan perlahan memudar mencari rona dibalik jeruji tajam kungkungan was was melirik-lirik dengan tiada henti berdegup kencang dalam ketukan bait-bait syair nan tak beraturan menghela nafas dalam dan memapah semangat untuk tak melayang hilang mengusap-usap relung jiwa dari penatnya perjalanan dengan lirih membisikkan kata tak berjawab kamu bisa... kamu pasti bisa. dengan lirih membisikkan tanya tak berjawab. kita bisa? kita pasti bisa?
Waktu memanglah benar kan menuntaskan segalanya Ia akan tanpa pandang bulu melumat segalanya dengan kuasa yang diberikan Tuhan atasnya Tinggal bagaimana kita sebagai manusia meninggikan semangat juang dan membumikan penghambaan Tinggal bagaimana kita manusia menderapkan langkah tegap kerja keras disela lantunan rapalan dzikir-dzikir syahdu Tinggal bagaimana manusia Melambungkan asa dan impian menjulang keangkasa Namun dengan usaha dan ketekunan berlari datar di muka bumi Tinggal manusia menjalankan tugas syarat keberkahan seirama langkah waktu nan sedang menjalankan tugasnya Menuntaskan segalanya dengan kuasa Tuhan yang diberikan kepadanya
Patah-patah doa nan dilantunkan mencoba mengantar harap dan semangat untuk juang nan sedang ditabuh dan dilarungkan untuk sebuah janji pengabdian Lelah dan gundah menjadi saksi keseriusan ditengah banyak alpa dan kekurangan Ya Rabb, ampunkan dan berilah hamba petunjuk dan keberkahan tebar-tebar semangat menjadi saksi untuk sebuah keseriusan walau progres masih jauh dari idealnya namun langkah tetap harus ditegapkan. Insya Allah esok lebih baik
Komentar
Posting Komentar